Senin, 10 September 2012

Keutamaan Yesus Kristus melebihi hukum Taurat


Pertama-tama harus diketahui bahwa orang Kristen tidak ada yang menolak Taurat, karena dari Taurat dapat diketahui cerita tentang penciptaan, nabi-nabi beserta perkataan-perkataannya. Jadi kalau menyimpulkan orang Kristen menolak Taurat itu kesalahan besar. Sebab di dalam alkitab yang dibuat dan diterbitkan oleh orang-orang Kristen itu berisi Taurat dan kitab para nabi dalam berbagai bahasa.

Yang menyebarkan TANAK (Taurat, Mazmur, dan kitab para nabi) sampai keseluruh pelosok dunia itu kebanyakan adalah orang-orang Kristen. Jadi suatu kekeliruan besar mengatakan orang-orang Kristen menolak TANAK. 

Bagaimana seseorang dapat hidup di dunia ini yang penuh dengan roh jahat dan najis padahal Tuhan tidak mengambil anak-anak-Nya dari keadaan bumi ini? 

Kekudusan bukan untuk diri pribadi tetapi untuk diri orang lain, karena doa orang kuduslah yang menguduskan orang2 najis dan jahat sehingga mereka bertobat dan beroleh kekudusan yang sama dari Bapa di Sorga.
Sama seperti kekudusan Kristus, Yesus adalah untuk mereka yang mendengarkan Dia dan menjadi percaya sehingga juga dikuduskan bersama-sama dengan Dia, demikian juga setiap orang kudus adalah untuk melayani mereka yang tidak kudus dan menjadi manusia yang menanggung dosa dan kena kutuk bagi orang lain. Itulah salib yang diberikan bagi umat Yesus, yaitu menjadi sama dengan Anak Manusia yang menguduskan banyak orang oleh perkataan-Nya. Sebab kuasa yang sama telah diberikan kepada murid-murid Yesus.

Yohanes 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus, Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Dari orang yang hina menjadi orang yang memiliki kemuliaan Tuhan untuk mengampuni dan menguduskan orang2 najis, jahat, pemburit, dan pemberontak oleh Roh Elohim yang bekerja di dalam umat Yesus.

Tidak ada satu orang Kristen pun yang menolak TANAK karena kitab suci yang mereka percaya adalah Alkitab dan mereka membaca tentang apa yang tertulis yang diperuntukan untuk orang-orang Israel tersebut pada mulanya.

Kalau menolak Dokrin dari suatu ajaran dari membaca TANAK maka bisa dipahami, karena dua atau tiga orang membaca TANAK bisa diartikan oleh 3 pikiran yang berbeda. Dan itu hal yang wajar, karena manusia bukan robot yang bisa diseragamkan. 


Tetapi yang benar adalah PERBANTAHAN oleh karena Kristus, karena dari mulai kedatangan-Nya ke dunia ini, sudah dijelaskan bahwa akan ada PERBANTAHAN:

Lukas 2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan35 — dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri — , supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."


Lukas 2:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."


Ada orang yang percaya kepada kekuatan darah Kristus, kekuatan kebangkitan-Nya, serta janji-janji Kristus tanpa melihat TANAK. Tetapi beberapa orang berusaha mengerti akan TANAK tanpa percaya kepada kekuatan darah Kristus yang menyelamatkan, serta janji-janji Kristus.

Ada tertulis:
Imamat 24:16 Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati.

Orang-orang Yang membaca TANAK dan kemudian olehnya mereka menyalibkan Yesus Kristus juga oleh dasar dari kitab TANAK, karena mereka percaya Yesus Kristus menghujat nama TUHAN.

Matius 9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Elohim."

Nama Tuhan cuma satu karena cuma ada satu Tuhan yaitu Yesus Kristus, tidak ada nama lain yang ditinggikan di Sorga atau di bumi. Hal itu jelas, karena Yesus memberikan nama-Nya kepada semua orang untuk diberitakan, tidak ada nama lain yang harus diberitakan di dunia ini.

YHWH, YAHWEH, JEHOVAH, JAHAVAH, JOHOVOH, JOHVWH, atau nama-nama lain itu hanya rekaan orang-orang yang tidak percaya kepada nama Yesus Kristus yang berkuasa atas segala sesuatu di Sorga maupun di Bumi.


Dan yang perlu diingat juga adalah cuma ada satu kitab Kehidupan yaitu Kitab Kehidupan Anak Domba Elohim, yaitu Kitab Yesus Kristus. Semua yang tidak ada disitu termasuk para malaikat yang tidak tercatat disitu akan binasa terpisah dari satu-satunya TERANG SORGA, Yesus Kristus.

Yesus Kristus datang bukan untuk menegakkan hukum, tetapi membayar tuntutan hukum, oleh sebab itu Dia adalah Tuhan atas segala hukum di Sorga atau di Bumi. Yesus Kristus itu sendiri adalah hukum, karena Bapa dan Dia adalah satu.

Menurut hukum seorang yang berzinah harus dihukum mati, tetapi Yesus Kristus berkuasa untuk mengabaikan hukum tersebut karena Anak Manusia adalah Tuhan atas segala hukum.

Hukum ada hanya untuk menyatakan apa itu dosa, tetapi hukum tidak dapat memberikan pengampunan, karena pengampunan harus oleh seorang yang SANGAT BERKUASA di Sorga dan di Bumi. Dan jika tuntutan atas segala hukum telah dibayar dengan darah, karena yang dituntut dari manusia adalah darah oleh si Pendakwa, maka semuanya menjadi dibawah kuasa Yesus Kristus saja, karena hanya Dia yang tidak berdosa dan SANGAT BERKUASA di Sorga dan di Bumi.

Siapa yang dapat menghakimi Yesus Kristus?   Kekuatan-Nya besar dan ajaib, hikmat-Nya menjerat musuh-musuh-Nya. 

Bukankah oleh hukum Taurat mereka menjerat yang kudus dari Sorga? Tetapi mereka (orang2 Yahud) lupa oleh karena itu (Penyaliban) Dia merubuhkan kekuatan hukum Taurat dengan segala dalilnya karena apa yang SANGAT BERKUASA dapat merubuhkan apa yang sangat lemah.

Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat, bahkan atas segala hukum Taurat. Sebab kalau Yesus Kristus adalah Tuhan atas salah satu hukum di dalam kitab Taurat, maka Dia sudah pasti Tuhan atas segala yang ada di dalam Taurat. Sedangkan Sabat yang dimaksud adalah langit yang baru dan bumi yang baru.  Karena Sabat mingguan yang ada sekarang ini harus dihitung berdasarkan perhitungan-perhitungan berdasarkan matahari dan bulan.   Tetapi Sabat Tuhan adalah yang Kekal selama-lamanya dimana tidak ada lagi matahari dan bulan.  Apa yang gambaran tentang yang masa depan bukanlah benar-benar Sabat itu sendiri, karena Bapa bekerja terus-menerus hingga sampai pada hari perhentian-Nya tersebut.

Jika Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat, maka setiap orang yang makan daging Yesus Kristus dan minum darah Yesus Kristus adalah Tuhan atas Sabat yang kekal.  Oleh sebab itu Siapakah yang dapat menghakimi Tuhan yang Berkuasa atas hari Sabat dengan hukum Sabat??

Siapakah anda menghakimi orang Yang SANGAT BERKUASA?

Kerajaan Sorga itu bukan tentang hukum tetapi KUASA.  Dan kekuasaan di dalam kerajaan Sorga melampaui yang ada di dalam dunia ini, termasuk tuntutan hukum Taurat.  Karena hukum Taurat mematikan oleh karena dosa, tetapi Yesus Kristus adalah kasih karunia untuk hidup yang kekal oleh iman kepada-Nya.

Apakah dapat seseorang menguduskan sesuatu di bumi ini?

Kamu mau menguduskan apa? Jika kamu sendiri tidak kudus!

Bagi orang kudus segala sesuatu adalah Kudus, karena mereka adalah satu dengan Anak Manusia yang adalah Tuhan atas hari Sabat, bahkan atas segala hukum Taurat.  Dan kekudusan itu bukan berdasarkan apa yang di bumi ini, tetapi apa yang datang dari Sorga.

Kekudusan yang demikian itu kasih karunia oleh darah Kristus melalui Iman. Karena Firman Yesus Kristus itu hidup di dalam diri orang-orang Kristen, bukan firman yang mati tertulis didalam buku.  Oleh sebab itu dikenal oleh Yesus Kristus adalah hal yang paling indah, karena Sang Pencipta telah mengaruniakan Roh-Nya bagi orang yang dikasihi-Nya.

Seperti ada tertulis: 
Yohanes 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Berusaha mengenal Yesus Kristus itu baik, tetapi yang sempurna adalah jika dikenal oleh Yesus Kristus secara langsung.

Kerajaan Sorga itu tentang kuasa bukan Hukum.  Sebab di dalam kerajaan Sorga tidak ada yang dihukum, dan bukan orang-orang hukuman, tetapi orang-orang bebas yang merdeka menjadi anak-anak Elohim yang DIKUDUSKAN bagi diri-Nya, karena mereka adalah anak-anak-Nya sendiri.

Siapa yang dapat mengatakan Roh Elohim berdosa??

Sebab orang-orang yang menghakimi anak-anak Elohim berdosa telah menjadi sama  dengan orang2 Yahudi yang menyalibkan Yesus.   Karena mereka menghakimi apa yang kelihatan, tetapi tidak melihat apa yang ada di dalam yang tidak kelihatan.  

Tidak ada lagi dosa di dalam anak-anak Kristus.  Karena mereka bukan hamba dosa, tetapi anak-anak yang dimerdekakan dari dosa sekali untuk selama-lamanya.   Dan Roh Kristus itu setia, Dia tidak akan memalingkan diri-Nya bagi mereka yang berseru kepada-Nya, apalagi kepada anak-anak-Nya yang dikasihi-Nya.

Hidup orang kristen pasti ada dalam Kasih dan Kebenaran. Kasih itu selalu dengan Kebenaran, karena Roh Yesus adalah KASIH dan KEBENARAN. Dimana ada Roh Yesus disitu ada KASIH dan KEBENARAN.  Kebenaran itu datang dari Sorga dan Dia melampaui segala Hukum. Dan apa yang dari Sorga itu lebih besar dari segala roh yang ada di dunia ini.  Apakah dengan sembarangan saja Yesus Kristus membaptis orang dengan Roh Kudus?  Jelas Tidak, Karena apa yang dikaruniakan kepada seseorang itu merupakan pengenalan Tuhan akan orang tersebut.

Hukum Taurat itu ada di dunia ini dan diberikan kepada manusia2 durhaka, penjahat, tegar tengkuk, dan para penzinah. Tetapi kasih datang menutupi segala pelanggaran, yaitu oleh Yesus Kristus yang berkuasa mengampuni segala dosa manusia, karena Dia telah mengalahkan upah dosa yaitu maut sekali untuk selama-lamanya.   Yang tidak boleh dilakukan adalah berdosa kepada Roh Kudus, karena segala dosa di ampuni kecuali dosa kepada Roh Kudus.

Siapa memiliki Roh Kristus dipimpin juga oleh Roh Kristus, itulah hukum yang selama-lamanya.  Di dunia ini dan di dunia yang akan datang.   Bukti seseorang mengasihi Tuhan adalah diutus-Nya Roh Yesus kepada dia. Karena pengakuan itu datang dari Sorga bahwa dia yang mengasihi Tuhan diberi kuasa menjadi anak-Nya didalam Anak-Nya Yang Tunggal Yesus Kristus.   Tanpa Roh Kristus maka tidak ada bukti bahwa seseorang itu mengasihi Tuhan, karena orang yang mengasihi Tuhan dikenal oleh Dia yang mengasihi lebih dulu.

Mengejar kehendak pribadi menurut ukuran-ukuran dirinya (Termasuk Hukum Taurat) menjerat kedalam jurang perbudakan kepada hukum.  Dan kekeliruan orang yang bermegah dengan perbuatannya tetapi menutupi matanya sendiri dari KUASA Bapa Yang Benar yang mengutus Roh-Nya dalam nama Yesus Kristus oleh Iman saja untuk dapat mengasihi Tuhan.

Oleh sebab itu dikenal Tuhan itu sangat indah, karena Dia tidak menuntut apa2 dari anak-anak-Nya. Melainkan memberikan segala milik-Nya kepada anak-anak-Nya.

Kalau orang menggunakan hukum untuk menghakimi orang lain, maka ukuran yang  dipakainya itu akan dikenakan kepada orang tersebut.   Dan sebelum dibebaskan dari tuntutan-tuntutan hukum tersebut, maka akan diajukan ke dalam pengadilan untuk menjatuhkan akibat dari hukum2 tersebut.

Tetapi barangsiapa percaya kepada Firman Yesus Kristus, dan menerima Roh Kristus mereka bukan orang-orang hukuman, karena tidak ada hukum yang berkuasa atas mereka.

Ya, memang benar saya tidak mengabarkan hukum Taurat, tetapi mengabarkan Yesus Kristus. Karena di dalam nama Yesus Kristus ada keselamatan bagi semua orang.  Dan Kematian Yesus Kristus telah merubuhkan kekuatan hukum Taurat sekali untuk selama-lamanya yaitu maut.

Tidak mengabarkan hukum Taurat bukan berarti tidak mengakui, atau tidak mempercayai. Karena semua orang kristen juga membaca kitab TANAK, tetapi Injil Kerajaan Sorga adalah Kristus Yesus, Tuhan yang menyelamatkan oleh iman kepada nama-Nya.  Menambahkan pengetahuan kepada Iman memang baik, tetapi bukan pengetahuan yang menguasai iman, tetapi iman di dalam Yesus Kristus yang akan mengajarkan segala hukum Taurat oleh Roh Kebenaran.  Dan kesalehan seseorang yang berkenan kepada Bapa di Sorga adalah kesalehan dalam Roh Yesus yang menjadikannya kudus dan benar, sehingga segala perbuatannya dikuduskan oleh darah Yesus dan Firman Yesus.

Saya mengajarkan hukum Taurat menurut kuasa Anak Elohim yang diberikan kepada saya, dan itu bukan hasil usaha saya, tetapi oleh Roh Kristus yang menuntun setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus.  

Dan lagi saya tidak mengharapkan apa yang ada di langit dan bumi ini, karena pengharapan saya ada di dalam langit yang baru dan bumi yang baru dimana tidak ada matahari dan bulan.   Jika kita mencintai dunia ini dengan segala isinya maka kita telah kehilangan kemuliaan Elohim yang dijanjikan pada dunia yang baru itu.

Percayalah kepada Firman Hidup, karena hanya di dalam-Nya kita beroleh pengharapan hidup yang kekal, yaitu keselamatan jiwa kita yang pada waktu Anak Manusia menyatakan kepada seluruh dunia, maka kemuliaan kita akan bersinar melebihi dari kemuliaan apa yang diperlihatkan di gunung sinai kepada bangsa Israel sewaktu menurunkan 2 loh batu untuk Musa.

Ini adalah rangkuman dari percakapan saya dengan mereka yang bermegah dengan hukum Taurat, tetapi tidak dipimpin oleh Roh Kristus.  Saya menuliskannya supaya menjadi pelajaran kepada semua orang Kristen bahwa kita dibenarkan bukan oleh karena hukum Taurat tetapi oleh karena Iman kepada Yesus Kristus.  Dan jika kita percaya kepada Yesus Kristus maka kita percaya kepada perkataan-Nya, karena Dia berkata-kata hingga saat ini kepada semua orang yang menerima Dia.


Kekudusan seseorang bukan untuk dirinya tetapi untuk orang lain, karena itu jika dikuduskan oleh Bapa di Sorga, kita benar-benar kudus yang berkuasa menguduskan orang lain, bukan oleh suatu hukum atau suatu aturan, tetapi oleh kuasa yang di terima dari Bapa di Sorga.